Artikel Rohani
Aku Pernah Jadi Waria PAPA TIDAK BISA MENERIMA KEADAANKU Di rumah, saya hanya mendapatkan kasih sayang mama bersama seorang pembantu perempuan. Ketika masih kecil, kata-kata kutukan sering terlontar dari papa kepada saya. Pada acara keluarga apapun, saya tidak pernah diikut sertakan. Masa kecil yang pahit Akibat perlakukan papa seperti itu, pernah saya menangis ke mama. Saya bertanya mengapa papa kok jahat. Apakah saya ini bukan anaknya? Kalau benar bukan anaknya, lebih baik sejak kecil saya diracun saja supaya mati. Tetapi mama selalu menguatkan saya, “Kamu jangan masukkan ke dalam hati, papa kamu itu sebenarnya sayang sama kamu!” Ketika kakak saya menikah, papa saya menekan saya, “Kamu jangan sampai bersuara atau keluar dari kamar. Jangan sampai ketahuan dari pihak keluarga perempuan. Kalau sampai kamu keluar, berarti kamu minta dikasihani. Kamu seperti orang yang meminta-minta!” Kata-kata papa itu sangat menusuk perasaan saya. Saat itu juga saya ingin mengakhiri hidup. Saya sendirian di kamar, dikunci dari luar. Saya minum obat-obatan yang tidak saya tahu ternyata jumlahnya banyak. Saya overdosis dan kemudian pingsan. Saya jatuh ke tanah dengan mulut berbusa dan tak ada yang mengetahui hal ini. Aku kehilangan figur seorang papa, aku juga kehilangan figur seorang laki-laki. Saya kehilangan perihal kepriaan yang seharusnya ditanamkan sejak kecil. Saat berumur sekitar 12 tahun, saya ingin bebas. Akhirnya saya terjerumus dalam pergaulan yang buruk. Aku diterima di suatu lingkungan waria.Aku tampil dalam suatu panggung terbuka dan menari sebagai seorang perempuan Saya mulai hidup dari "menjual" diri di pingir jalan dan mulai pakai narkoba. Saya sering overdosis, keluar-masuk rumah sakit tanpa satu pun keluarga saya yang tahu. Saya menjadi germo yang menjual teman-teman perempuan kepada laki-laki hidung belang dan juga narkoba. Hidup saya semakin tidak benar. Suara Tuhan Menjamah Hidup Hendra Ketika saya tidak kuat lagi, sayapun akhirnya putus asa. Pada saat itu juga saya kembali ingin mengakhiri hidup saya. “Tuhan! Aku sudah tidak sanggup hidup seperti ini. Mengapa aku harus hidup di dunia ini? Semua orang membenci aku. Apalagi keluargaku, mereka semua menganggapku seperti sampah. Ambil nyawaku saat ini juga, Aku ingin mati! Ubahkan aku menjadi pria sejati. Aku tidak sanggup Tuhan jika harus menjadi seperti ini terus! Aku tidak sanggup menjadi pria sejati jika dalam keadaan seperti ini.” Saya seperti mendengar sesuatu pada saat itu, “Aku menciptakan kamu seperti rupa dan gambarKu, bukan seperti model kamu ini. Aku melihat hari-harimu penuh dengan kejahatan. Kamu sudah serupa dengan dunia ini.” Awalnya saya tidak percaya itu suara Tuhan, saya berontak. Namun suara itu terus terdengar berulang-kali di telinga saya. Sampai akhirnya aku mengambil keputusan untuk pergi ke salon. Saya memotong rambut saya. Di depan cermin itu ,saya menemukan kemuliaan Allah yang sungguh luar biasa. Saya sangat takjub begitu melihat terang di wajah saya. Saya bertanya, “Mengapa engkau sungguh baik Tuhan Yesus? Semua orang menganggapku sampah, terutama keluargaku namun Engkau menjadikan aku sungguh berharga saat ini.” Pada saat itu juga secara tidak langsung, kepahitan yang aku rasakan diri aku kepada semua orang yang menyakiti saya itu hilang dalam sekejab. Tiba-tiba yang timbul hanya damai sejahtera daripada Allah saja. Pada akhirnya saya memutuskan untuk mengampuni papaku dan berdamai dengan kedua orangtuanya tersebut. “Saya merasakan sukacita dan damai. Akhirnya saya mulai kembali ke gereja dan pergi ke persekutuan. Saya mulai mengalami pelepasan dan terus menggumuli hawa nafsu saya.” Hendra Terus Bergumul Walaupun sudah berubah secara fisik pada saat itu namun perasaan saya masih seperti seorang wanita. Saya masih bisa mencintai seorang pria. Saya menagis di hadapan Tuhan. Saya berdoa, “Tuhan Yesus kalau Engkau mau memulihkan saya jangan setengah-setengah seperti ini. Secara fisik saya sudah berubah namun perasaan saya masih seperti seorang perempuan, Tuhan. Tolong Tuhan ubah saya!“ Secara bertahap akhirnya Tuhan menolong. Saya bisa menghilangkan perasaan ini yang menyukai sesama jenis. Hendra sekarang bukan lagi Sandra. Hendra sekarang adalah seorang pria sejati yang mampu mencintai seorang wanita. Bahkan ia saat ini menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan. Kalau saya bisa dipulihkan dari seorang waria menjadi seorang pria sejati, Tuhan juga telah mengubahkan keluarga saya yang mengenal Tuhan, kini melayani Tuhan begitu luar biasa. Sungguh Tuhan Yesus memang dahsyat dan sungguh ajaib.
|